0 Comments

Mengupas Dalamnya Tantangan Pengembangan Hardware VR & AR di Indonesia

Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) kian hari semakin berkembang di Indonesia. Namun, bukan perkara mudah untuk mengembangkan hardware VR dan AR yang terjangkau di tanah air.

Menurut Bapak Dimas Surya Yaputra, Co-Founder dan CEO dari Logique Digital Indonesia, “Tantangan terbesar adalah infrastruktur dan regulasi. Pemerintah deposit shopeepay harus aktif mendukung pengembangan teknologi ini.” Dalam artian, pemenuhan teknologi broadband yang memadai dan regulasi yang mendukung pengembangan VR dan AR menjadi tantangan utama di Indonesia.

Selain itu, masalah pendanaan juga menjadi tantangan. Pada dasarnya, biaya pembuatan hardware VR dan AR cukup tinggi. “Tanpa dukungan investor yang signifikan, industri ini akan sulit berkembang,” kata Bapak Dimas.

Memahami Strategi Pengembangan Hardware VR & AR yang Terjangkau di Indonesia

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang tepat. Pertama, perusahaan harus mampu menciptakan inovasi dalam pengembangan hardware VR dan AR. “Kuncinya adalah inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi,” ujar Bapak Dimas.

Kedua, kerjasama dengan pemerintah dan pemangku kebijakan sangat penting untuk mendorong pembuatan regulasi yang mendukung. Selain itu, perusahaan juga dapat menjalin kerjasama dengan investor atau lembaga pendanaan untuk mempermudah masalah biaya.

Terakhir, untuk memastikan VR dan AR terjangkau oleh masyarakat Indonesia, perusahaan harus memahami pasar lokal. “Memahami kebutuhan dan kemampuan ekonomi masyarakat akan membantu kita dalam menentukan harga,” tambah Bapak Dimas.

Secara umum, tantangan pengembangan hardware VR dan AR di Indonesia cukup berat. Namun, dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, bukan hal yang mustahil untuk menghasilkan produk yang terjangkau dan berkualitas. Dengan demikian, teknologi ini dapat menjadi solusi bagi banyak sektor, mulai dari pendidikan hingga industri kreatif. Untuk itulah, masyarakat harus berperan aktif mendukung perkembangan teknologi VR dan AR di Indonesia.

Related Posts