Memahami Pelatihan dengan Teknologi VR dan AR di Indonesia
Penerapan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) dalam pelatihan di Indonesia menunjukkan potensi yang besar. "VR dan AR menawarkan cara inovatif untuk menghadirkan materi pelatihan," ujar Denny Santoso, pendiri DigitalMarketer.id. Dia menjelaskan bahwa teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif. Dengan VR dan AR, peserta pelatihan dapat melakukan simulasi tepat di tempat mereka berada.
Namun, teknologi ini masih dalam tahap awal di Indonesia. Meski potensinya besar, menurut Adi Panuntun, pendiri Sembilan Matahari, sebuah perusahaan teknologi, "adopsi VR dan AR dalam pelatihan kerap kali terhambat oleh kurangnya pemahaman dan keterbatasan infrastruktur." Infrastruktur yang dimaksud adalah perangkat keras dan lunak yang mendukung teknologi VR dan AR.
Mengatasi Tantangan Implementasi VR dan AR dalam Pelatihan di Indonesia
Untuk melewati tantangan tersebut, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat VR dan AR. "Pendidikan dan sosialisasi penting untuk mendorong adopsi," kata Panuntun. Dia percaya jika lebih banyak orang memahami manfaatnya, mereka akan lebih mau investasi dalam teknologi ini.
Langkah kedua adalah membangun infrastruktur yang diperlukan. Ini bukan pekerjaan mudah. Santoso mengatakan, "Dibutuhkan investasi besar dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.” Namun, dia yakin bahwa investasi ini akan memberi manfaat di masa depan.
Ketiga, perlu ada kerja sama antara penyedia layanan pelatihan dan pengembang teknologi VR dan AR. Ini akan memastikan bahwa materi pelatihan disesuaikan dengan teknologi baru dan memberikan pengalaman belajar yang optimal.
Akhirnya, perlu ada pendekatan holistik dalam menerapkan teknologi ini. Menurut Santoso, "VR dan AR bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menggunakannya untuk mengubah cara kita belajar." Dia menegaskan bahwa penerapan VR dan AR dalam pelatihan harus dipandu oleh fokus pada pengalaman pembelajaran, bukan hanya teknologi itu sendiri.
Menghadapi tantangan ini bukanlah pekerjaan sepele, namun dengan kerjasama dan determinasi yang kuat, VR dan AR dapat memberikan revolusi dalam dunia pelatihan di Indonesia. Teknologi ini mungkin masih dalam tahap awal, tetapi potensinya untuk mengubah cara kita belajar dan berinteraksi dengan dunia adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan.