Mengenal Lebih Dekat Tantangan AR dan VR dalam Seni Kreatif Indonesia
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pun dalam dunia seni kreatif Indonesia, tantangan AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) seakan menjadi batu sandungan yang harus diatasi. "Pemanfaatan AR dan VR dalam seni kreatif Indonesia masih terkendala oleh beberapa masalah," tutur Denny Oetomo, pakar teknologi digital dari Universitas Melbourne. Pertama, kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Kedua, minimnya akses terhadap teknologi tersebut. Ketiga, kurangnya pemahaman masyarakat tentang teknologi ini membuatnya kurang populer.
Bahwa penggunaan AR dan VR belum begitu meluas di tanah air, menjadi bukti tantangan ini nyata. Operator seni di Indonesia masih bermain di zona aman, lebih memilih untuk mempertahankan metode konvensional. “Banyak seniman dan kreator yang belum berani mencoba AR dan VR. Mereka takut teknologi ini akan mengubah identitas karya seni mereka,” ungkap Agus Supriyanto, kurator senior di Galeri Nasional Indonesia.
Menemukan Solusi untuk Menaklukkan Tantangan AR dan VR dalam Seni Kreatif Indonesia
Namun, seperti pepatah mengatakan, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. “Untuk menaklukkan tantangan ini, kita harus melibatkan para pendidik, seniman, dan industri teknologi dalam mendorong pemahaman terhadap AR dan VR,” kata Denny Oetomo. Pendidikan dan pelatihan bagi seniman dan kreator sangat penting, agar mereka bisa mengenal dan menguasai teknologi ini.
Selain itu, sosialisasi juga penting. Seni adalah bagian dari budaya dan berfungsi sebagai komunikasi antar manusia. Nah, AR dan VR bisa menjadi media baru dalam komunikasi tersebut. “Kita harus mengedukasi masyarakat bahwa AR dan VR bukanlah ancaman, melainkan peluang. Teknologi ini bisa membuka cakrawala baru dalam seni kreatif,“ tambah Agus Supriyanto.
Secara lebih luas, dukungan pemerintah juga bisa menjadi kunci penyelesaian masalah ini. Misalnya, melalui kebijakan yang mendukung pengembangan teknologi AR dan VR, baik dalam segi infrastruktur maupun pendanaan. Bukan tidak mungkin, jika tantangan ini dapat diatasi, AR dan VR akan membawa revolusi dalam dunia seni kreatif Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, tantangan AR dan VR dalam seni kreatif Indonesia ini tentunya bisa ditaklukkan. Nilai-nilai seni yang telah ada tidak akan hilang, melainkan akan semakin diperkaya dengan kehadiran teknologi AR dan VR. Dengan kata lain, teknologi ini memiliki potensi untuk membuka jendela baru dalam mengekspresikan nilai-nilai seni dalam cara yang belum pernah ada sebelumnya.