0 Comments

Penjelasan Singkat Tentang Kendala Pengelolaan Data Besar untuk AR dan VR

Pengelolaan data besar untuk teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menghadapi beberapa kendala di Indonesia. Menurut Ahli Teknologi Informasi, Dr. Iwan Setiawan, "Infrastruktur broadband yang belum memadai jadi hambatan utama. Butuh kecepatan tinggi untuk proses data besar AR dan VR."

Pemahaman publik yang kurang soal potensi AR dan VR jadi kendala berikutnya. Sangat disayangkan, karena teknologi ini bisa membantu berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, hingga industri kreatif.

Selain itu, kekurangan SDM yang ahli di bidang big data dan AR/VR juga jadi problem. Sementara, data besar dan teknologi AR/VR sangat penting dalam era digital seperti sekarang. "Perlu pendekatan multidisiplin dalam pengelolaan data besar untuk AR dan VR," ujar Dr. Setiawan.

Mengatasi Hambatan dalam Pengelolaan Data Besar untuk AR dan VR di Indonesia

Menurut Dr. Setiawan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi hambatan tersebut. "Yang pertama, peningkatan infrastruktur broadband. Biaya mahal, tapi ini investasi jangka panjang," ungkapnya.

Tidak hanya infrastruktur, peningkatan pemahaman publik juga penting. Program sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan secara massif. "AR dan VR bukan cuma soal game, tapi juga bisa jadi solusi berbagai masalah sosial," imbuh Dr. Setiawan.

Selain itu, Dr. Setiawan menyarankan untuk meningkatkan SDM di bidang big data dan AR/VR. "Perlu pendidikan dan pelatihan khusus, juga kerjasama dengan universitas dan industri," jelasnya.

Kendala pengelolaan data besar untuk AR dan VR di Indonesia memang cukup besar. Namun, dengan upaya yang tepat, kita bisa mengatasi hambatan tersebut. Mari kita optimis, teknologi AR dan VR bukan hanya bisa memberikan manfaat, tapi juga membuka peluang baru bagi Indonesia di masa depan.

Related Posts