0 Comments

Memahami Tantangan Infrastruktur AR dan VR di Indonesia

Realitas Augmented (AR) dan Realitas Virtual (VR) semakin populer di Indonesia. Namun, perkembangan teknologi ini tidak lepas dari serangkaian tantangan, terutama dalam infrastruktur. Menurut Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, "Indonesia memerlukan infrastruktur yang mumpuni untuk mendukung operasional AR dan VR". Diperlukan koneksi internet berkecepatan tinggi dan stabil untuk menjalankan AR dan VR dengan lancar.

Selain itu, kurangnya infrastruktur digital dan literasi digital menjadi kendala besar. "Pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia menjadi tantangan utama," ungkap Rudiantara. Serupa, Tommy Prastowo, CEO dari VLearn, sebuah startup VR edukasi, mengemukakan, "Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi ini juga menjadi tantangan. Banyak yang masih awam sehingga adopsi teknologi baru menjadi lamban".

Belum lagi masalah regulasi. Regulasi yang belum jelas dapat mempengaruhi perkembangan AR dan VR. "Peraturan yang belum mendukung bisa menjadi hambatan bagi industri AR dan VR," kata Yudhistira Nugraha, Direktur Desentralisasi di Telkom Indonesia.

Cara Mengatasi Tantangan Infrastruktur AR dan VR di Indonesia

Demi mengatasi tantangan infrastruktur AR dan VR, langkah pertama adalah memperkuat infrastruktur digital. "Pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi harus menjadi prioritas," ujar Rudiantara. Dukungan pemerintah sangat penting dalam hal ini.

Selanjutnya, meningkatkan literasi digital masyarakat. Program edukasi tentang AR dan VR bisa dilakukan. Menurut Tommy, "Pendidikan masyarakat tentang teknologi AR dan VR sangat penting. Ini akan mempercepat adopsi teknologi ini".

Dalam hal regulasi, perlu adanya peraturan yang mendukung perkembangan AR dan VR. Yudhistira menyarankan, "Pemerintah harus membuat regulasi yang mendukung. Misalnya, aturan tentang penggunaan spektrum frekuensi untuk operasional AR dan VR".

Di sisi lain, perusahaan AR dan VR juga perlu bekerja sama dengan penyedia layanan internet. Kerjasama ini dapat memastikan bahwa AR dan VR dapat berjalan dengan lancar. "Kami berharap bisa bekerja sama dengan penyedia layanan internet. Tujuannya untuk memastikan bahwa aplikasi kami dapat berjalan dengan baik," tutur Tommy.

Dengan demikian, tantangan infrastruktur AR dan VR di Indonesia dapat diatasi. Memang butuh usaha yang tidak sebentar, namun jika dilakukan dengan serius, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri AR dan VR. Selain itu, adopsi teknologi ini juga akan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Related Posts